Mencuci dengan Air Hujan

Pemanfaatan air hujan untuk air minum dan air bersih untuk kebutuhan sehari hari adalah hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat, apalagi di daerah dengan curah hujan tinggi dan daerah daerah yang belum memiliki sarana pengolah air bersih untuk umum. Penggunaan air hujan memang sangat menguntungkan, karena murah dan relatif mudah didapat di daerah tropis khususnya di musim penghujan.
Biasanya air hujan ditampung dalam drum, diendapkan seperlunya dan langsung dimanfaatkan untuk keperluan sehari hari, disini kita tidak akan membicarakan penggunaan air hujan untuk keperluan minum, tetapi kita fokuskan pembicaraan kita pada pemanfaatkan air hujan untuk keperluan pencucian peralatan dapur.
Pemanfaatan air hujan untuk air bersih untuk keperluan mencuci sebenarnya tidak ada masalah, kandungan rata rata air hujan  :
  • PH rendah ( antara 3,0 s/d 6,0 )
  • Mineral rendah
  • Kesadahan rendah
  • Kandungan Organik tinggi ( > 10 )
  • Zat besi tinggi ( > 0,3 )
Masalah yang timbul pada saat mencuci adalah kesulitan membilas hasil cucian, untuk mempermudah proses bilas, kita dapat menambahkan air jeruk lemon (nipis) pada sabun yang dipakai untuk mencuci. Selain untuk menghilangkan lemak dan bau bau yang menyertainya, ternyata penambahan air jeruk lemon juga mempermudah proses pembilasan.

 

Selain air jeruk, bisa juga menggunakan Asam Sitrat, yang dalam bahasa pasarnya sering disebut Ciroen Zuur.